“Demi masa. Sesungguhnya manusia
itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali yang beriman dan mengerjakan amal salih
dan nasehat-menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati dalam kesabaran.”(Al-Ashr
: 1-3)
Saudaraku berbincang tentang
model manusia tak lepas dari gambaran tentang sebuah bangunan kepribadian yang
utuh. Bangunan ini memuat visi, misi, jalan hidupdan nilai-nilai yang
seharusnya membentuk akhlak seseorang yang menyakini kebenarannya. Sedangkan
Islam berarti ketundukkan dan penyerahan diri secara total kepada Allah SWT
untuk diatur sesuai kehendak-Nya. Allah menetapkan asal-usul manusia, visi dan
misi, jalan hidup serta nilai-nilai yang membentuk keyakinan dan
kepirbadiannya.
Tidak seharusnya seorang muslim
bertanya tentang apa yang ia inginkan bagi dirinya atau hidupnya, tetapi ia
akan bertanya tentang apa yang Allah azza wa jalla inginkan bagi dirinya.
Seorang muslim tidak bertanya,”saya ingin menjadi apa?” Namun ia akan
bertanya,”Allah menginginkan saya menjadi apa?”
Akan tetapi, model manusia ini
tidak menafikan kenyataan bahwa setiap manusia mempunyai keunikan tersendiri
yang membedakannya dengan orang lain sehingga ia tidak menginginkan tipe
kepribadian sejenis. Namun bagaimana agar keunikan itu dapat dibingkai dengan
indah dalam bingkai Islam.
Lalu bagaimana kita tahu apa
kehendak-kehendak Allah? Jawabannya adalah melalui wahyu-Nya yaitu Al Qur’an
dan As Sunnah. Rumusan paling sederhana dan jelas dari kehendak-Nya dapat kita
temukan dalam kandungan Al Ashr. Di surat tersebut Allah menyatakan bahwa semua
manusia pasti akan merugi, kecuali jika ia melakukan empat hal: beriman,
beramal salih, berwasiat kepada kebenaran/dakwah dan sabar. Dari rumusan itu,
kita dapat mendesain sebuah model kepribadian atau model manusia muslim.
0 komentar:
Posting Komentar