lomba menulis


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang lomba menulis, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://lomenulis.com/

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.










Puisi-puisi M Enthieh Mudakir

SAJAK BAGI WIJATI DAN PIEK A.S
Menjelajah angin
Dari sudut rumah petak
Lubuk tak menentu
Diramu risau
Melingkar ke hilir
Singgah di kepala
Warna jalan
Tersalib rindu
Sebatang dahan
Angin menyahut
Menujum mimpi
Siang bolong
Enthah, dari seberang mana
Gagang telpon berdering (no namber)
Siapa gerangan
Katak berkang-kong
Seraut-seraut
Imajinasi menggonggong
Kutuang bagi tuan sajak
Dan kecipak
Aku ingin mati dibakar jadi abu
Di buang ke laut
Dimakan ikan-ikan
Kuberi nama sajak-sajak.
2011

KERANGKA NYATA
Hukum alam tak dapat diterka
Siapa pun tenggelam…..
Jauh sebelum dilahirkan oleh alam
Pucuk-pucuk daun dan bunga kenangan masih terekam dalam-dalam
Seperti kerjap kemarin siang
Kesadaran mengulang
Perhelatan menjadi kekuatan kata
Kesetiaan menakarnya
Kendati arah tidak selalu seirama
Tapi puisi tempat sunyi
Menjadi sihir, dan
Terapi bagi penyair
Perpisahan cumalah kata
Karya menjadikannya ada
Ketika kembali ke alam baka
Ruang dan waktu yang memelihara
Ia ada karena ia membangun sarang di kediamannya
Sedangkan kita ada karena berperang dengan sengkarutnya dunia
:fakta bicara
Mati kerangka nyata.
2011

AKU MERANGKUMNYA
Setiap kali ia datang dalam mimpiku
Baik Woer, Piek A.S, Wijati atau Wiji Thukul
Dikelopak mata mengerling seperti menari-nari
Bagai rona pantura yang tak pernah berhenti berkata
Di jalanan pengangguran tersaji tanpa jalan keluar
Merebak di mana-mana, di setia sudut kota
Suluh mata cuma nanap menatap
Lapangan kerja tergembok rapat
Setiap kali ia datang dalam mimpiku
Mereka selalu yakin kepada puisi
Ketika hidup menjadi bar-bar
Kenyataan perut-perut mendulangnya
Deru gaduh
Dentum pabrik – resah oleh –
Anak pribumi nyata dipinggirkan
Proyek-proyek diseak (sikat) habis
Aku resah oleh bianglala jalanan
Kenyataan masa silam selalu menjadikan pelajaran mengulang
Kenyataan masa sekarang adalah kekuasaan tanpa rasa kepedulian
Pongah dan berwajah peri namun kejam
Silih berganti kerap kali terjadi
Seperti babi liar memamah segala
Membantai kata demi kata
Aku terus merangkumnya…..
2011

ADONAN DI PENGGORENGAN
Pengalaman panjang sajak-sajakku
Tak dapat dilupakan
Meluapkan sungai
Menyuling makna kehidupan
Tangan Tuhan berkelebat
Adonan di penggorengan
Sejarah derit persemaian
Berkelit sungsang ditayangkan
Di puncak-puncak raut
Tak bertuan 
Gerimis mencecerkan derita 
Negaradaha menggamit siksa
Kuliner dunia penuh reka
Di penggorengan truka
Tidak seindah bola-bola nyala
Apa pula yang disaksikannya
Hakekat riak
Bergulung ombak laut bergolak
Angin sesak
Daun berserak
sungsang dipenggorengan.
Abad kecemasan.
2011
- Truka alias babad alas, makna harafiahnya
membuka satu wilayah atau daerah.

INKUBASI
Tataplah mataku, sebelum
Engkau sembunyikan air matamu
Hingga ke langit-langit tak terjaga
Tumbuh akar dan dupa cina
Di musim marabunta
Di puncak gelembung ekstasi, sabu, dan ganja
Kau menyiruk
Lepaskan sayap
Bulan bugil 
Hinggap di ranting-ranting
Di jendela rumah kaca
Dunia nyata
Di purit-purit keliaran
Malam tanpa iman
Menyisakan peradaban
Mengurai kental dibantal
Tubuh binal kerakusan 
Kisah pembodohan 
Kelok kuliner
Kenangan semusim
Sajak-sajak 
Tawa dan tangis, menderai
Mendakik ke langit
Suit kereta mendesis 
Bilur kerapkali lahir
Siksa
Rasa lendir
Zaman akhir
Tak ubahnya warna 
Kubur sementara 
Hingga ke ruang jiwa-jiwa
Hingga ke luar rongga dada   
Hingga melumatnya.
2012

POCI KEKASIH MALAM
Tiga puluh tahun lamanya
Engkau mengendarai waktu
Engkau tetap big drama yang diakui
Menggoreng sajak-sajak
Dan aku kembara ke rumah kaca
Bagai kosmetik sajakmu
Seperti mata rantai
Menggolek kembali keliaran
Rentang perentang
Cangkir pising dalam persetubuhan
Poci kekasih malam.
2011

AKU SEDANG MENIDURKAN DIRIKU
Aku sedang menidurkan diriku, dari
Loncatan kata-kata memburu
Merayu sembilu
Sampai membui-ku
Dari yang terpekak
Menusuk menyiksa-ku
Puisi bukan hal gampang
Isi hati yang bilang
Puisi melebihi segala
Strata dunia
Mengalirkan arus
Gemercik terus
Tak henti
Henti…..
2010-2011

KATA BELUM KETEMU
Sepulang dari lalu-lalang menghebohkan
Ruang pikir digedor risau
Bongkahan-bongkahan goda
Setumpuk suntuk menuliskan
Kata belum ketemu, menelisik
Mengglegak syahwat
Dari mana harus dimualai
Edelways mengganyang
Mereduksi di ranjang
Di taman-taman mengecambang
Siluet bulan bugil di ladang-ladang
Terkenang mas kumambang
2011

NASIB SAJAK
Hujan rintik mengguyur
Kabut berselimut
Perut-perut tiba dalam perang
Tak kunjung usai
Meratap ngilu
Memilih pilihan
Belum berpihak
Nasib kerontang.
2011