BPHN


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang BPHN , BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://www.bphn.go.id/#

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.





Uji Kompetensi Guru (UKG)


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Uji Kompetensi Guru (UKG) , BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://ukg.kemdikbud.go.id/info/

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.






Ika Unesa


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Ika Unesa, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://www.ikaunesa.net/

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.









lomba menulis


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang lomba menulis, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://lomenulis.com/

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.










Puisi-puisi M Enthieh Mudakir

SAJAK BAGI WIJATI DAN PIEK A.S
Menjelajah angin
Dari sudut rumah petak
Lubuk tak menentu
Diramu risau
Melingkar ke hilir
Singgah di kepala
Warna jalan
Tersalib rindu
Sebatang dahan
Angin menyahut
Menujum mimpi
Siang bolong
Enthah, dari seberang mana
Gagang telpon berdering (no namber)
Siapa gerangan
Katak berkang-kong
Seraut-seraut
Imajinasi menggonggong
Kutuang bagi tuan sajak
Dan kecipak
Aku ingin mati dibakar jadi abu
Di buang ke laut
Dimakan ikan-ikan
Kuberi nama sajak-sajak.
2011

KERANGKA NYATA
Hukum alam tak dapat diterka
Siapa pun tenggelam…..
Jauh sebelum dilahirkan oleh alam
Pucuk-pucuk daun dan bunga kenangan masih terekam dalam-dalam
Seperti kerjap kemarin siang
Kesadaran mengulang
Perhelatan menjadi kekuatan kata
Kesetiaan menakarnya
Kendati arah tidak selalu seirama
Tapi puisi tempat sunyi
Menjadi sihir, dan
Terapi bagi penyair
Perpisahan cumalah kata
Karya menjadikannya ada
Ketika kembali ke alam baka
Ruang dan waktu yang memelihara
Ia ada karena ia membangun sarang di kediamannya
Sedangkan kita ada karena berperang dengan sengkarutnya dunia
:fakta bicara
Mati kerangka nyata.
2011

AKU MERANGKUMNYA
Setiap kali ia datang dalam mimpiku
Baik Woer, Piek A.S, Wijati atau Wiji Thukul
Dikelopak mata mengerling seperti menari-nari
Bagai rona pantura yang tak pernah berhenti berkata
Di jalanan pengangguran tersaji tanpa jalan keluar
Merebak di mana-mana, di setia sudut kota
Suluh mata cuma nanap menatap
Lapangan kerja tergembok rapat
Setiap kali ia datang dalam mimpiku
Mereka selalu yakin kepada puisi
Ketika hidup menjadi bar-bar
Kenyataan perut-perut mendulangnya
Deru gaduh
Dentum pabrik – resah oleh –
Anak pribumi nyata dipinggirkan
Proyek-proyek diseak (sikat) habis
Aku resah oleh bianglala jalanan
Kenyataan masa silam selalu menjadikan pelajaran mengulang
Kenyataan masa sekarang adalah kekuasaan tanpa rasa kepedulian
Pongah dan berwajah peri namun kejam
Silih berganti kerap kali terjadi
Seperti babi liar memamah segala
Membantai kata demi kata
Aku terus merangkumnya…..
2011

ADONAN DI PENGGORENGAN
Pengalaman panjang sajak-sajakku
Tak dapat dilupakan
Meluapkan sungai
Menyuling makna kehidupan
Tangan Tuhan berkelebat
Adonan di penggorengan
Sejarah derit persemaian
Berkelit sungsang ditayangkan
Di puncak-puncak raut
Tak bertuan 
Gerimis mencecerkan derita 
Negaradaha menggamit siksa
Kuliner dunia penuh reka
Di penggorengan truka
Tidak seindah bola-bola nyala
Apa pula yang disaksikannya
Hakekat riak
Bergulung ombak laut bergolak
Angin sesak
Daun berserak
sungsang dipenggorengan.
Abad kecemasan.
2011
- Truka alias babad alas, makna harafiahnya
membuka satu wilayah atau daerah.

INKUBASI
Tataplah mataku, sebelum
Engkau sembunyikan air matamu
Hingga ke langit-langit tak terjaga
Tumbuh akar dan dupa cina
Di musim marabunta
Di puncak gelembung ekstasi, sabu, dan ganja
Kau menyiruk
Lepaskan sayap
Bulan bugil 
Hinggap di ranting-ranting
Di jendela rumah kaca
Dunia nyata
Di purit-purit keliaran
Malam tanpa iman
Menyisakan peradaban
Mengurai kental dibantal
Tubuh binal kerakusan 
Kisah pembodohan 
Kelok kuliner
Kenangan semusim
Sajak-sajak 
Tawa dan tangis, menderai
Mendakik ke langit
Suit kereta mendesis 
Bilur kerapkali lahir
Siksa
Rasa lendir
Zaman akhir
Tak ubahnya warna 
Kubur sementara 
Hingga ke ruang jiwa-jiwa
Hingga ke luar rongga dada   
Hingga melumatnya.
2012

POCI KEKASIH MALAM
Tiga puluh tahun lamanya
Engkau mengendarai waktu
Engkau tetap big drama yang diakui
Menggoreng sajak-sajak
Dan aku kembara ke rumah kaca
Bagai kosmetik sajakmu
Seperti mata rantai
Menggolek kembali keliaran
Rentang perentang
Cangkir pising dalam persetubuhan
Poci kekasih malam.
2011

AKU SEDANG MENIDURKAN DIRIKU
Aku sedang menidurkan diriku, dari
Loncatan kata-kata memburu
Merayu sembilu
Sampai membui-ku
Dari yang terpekak
Menusuk menyiksa-ku
Puisi bukan hal gampang
Isi hati yang bilang
Puisi melebihi segala
Strata dunia
Mengalirkan arus
Gemercik terus
Tak henti
Henti…..
2010-2011

KATA BELUM KETEMU
Sepulang dari lalu-lalang menghebohkan
Ruang pikir digedor risau
Bongkahan-bongkahan goda
Setumpuk suntuk menuliskan
Kata belum ketemu, menelisik
Mengglegak syahwat
Dari mana harus dimualai
Edelways mengganyang
Mereduksi di ranjang
Di taman-taman mengecambang
Siluet bulan bugil di ladang-ladang
Terkenang mas kumambang
2011

NASIB SAJAK
Hujan rintik mengguyur
Kabut berselimut
Perut-perut tiba dalam perang
Tak kunjung usai
Meratap ngilu
Memilih pilihan
Belum berpihak
Nasib kerontang.
2011

Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-21 Tahun 2013


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-21 Tahun 2013, BACALAH DI LINK BERIKUT:

Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-21 Tahun 2013

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.







DIKPORA Yogyakarta


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Dikpora, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://www.dikpora.jogjaprov.go.id/dinas_v4/index.php?view=beranda

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.








Penerimaan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Penerimaan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://www.dikti.go.id/?p=5981&lang=id

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.








Pusat Aplikasi Seleksi Dikti


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Pusat Aplikasi Seleksi Dikti, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://ak.dikti.go.id/?tf

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.











Program Jatim Mengajar


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Program Jatim Mengajar, BACALAH DI LINK BERIKUT:

YSDF

Program Jatim Mengajar

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.











Lomba Karya Tulis 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara MPR RI Tahun 2013


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Lomba Karya Tulis 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara MPR RI Tahun 2013, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://www.mpr.go.id/berita/read/2013/04/03/11842/lomba-karya-tulis-4-pilar-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara-mpr-ri-tahun-2013

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.








MAJU BERSAMA MENCERDASKAN INDONESIA Rekrutmen Peserta Program PPGT SMK Kolaboratif Tahun 2013


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang MAJU BERSAMA MENCERDASKAN INDONESIA Rekrutmen Peserta Program PPGT SMK Kolaboratif Tahun 2013, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://seleksi.dikti.go.id/ppgtsmk/?tf=Kpi1D@RKX1RGLIoZZ0f6SgIiAUgkZ8A@RvPPrcONYao=

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.














Shalat Tarawih



... Bagi orang yang mengenal hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dan perkataan para Ulama tentu amat sangat mudah untuk mengetahui bahwasannya Shalat Taraweh 8 roka’at itu tidak pernah diambil dari Nabi Muhammad SAW dan juga tidak pernah dilakukan oleh para Sahabat-Sahabat beliau khususnya para Khulafaur Rosyidin.
Maka, jika ada yang mengikuti pendapat ini (taraweh 8 roka’at) lalu berhujjah ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW sungguh ini adalah hal yang sangat mengherankan, apalagi hujjah yang mereka keluarkan adalah hujjah yang tidak semestinya digunakan untuk Shalat Taraweh, yaitu Hujjah tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW seperti yang telah kami sebutkan dalam pembahasan Sholat Witir di awal risalah ini.
Dan sungguh sangat mengherankan lagi jika muncul orang yang memilih Shalat Taraweh hanya 8 roka’at kemudian dengan serta merta menyalahkan orang yang melakukan Shalat Taraweh 20 roka’at. Kalau kita cermati bahwasannya Shalat Taraweh 20 roka’at tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW akan tetapi pernah dilakukan oleh para Sahabat Nabi SAW, khususnya Khulafaur Rosyidin yang sunnah mereka adalah termasuk Sunnahnya Rasulullah SAW. Sementara Shalat Taraweh 8 roka’at tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan juga tidak pernah dilakukan oleh para Khulafaur Rosyidin.
A. Hujjah yang mengatakan Shalat Taraweh 8 roka’at
1. Hadits riwayat Imam Ibnu Hibban dan Imam Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dalam Kitab Shohihnya :
عَنْ جَابِرٍ :" أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِمْ ثَمَانِ رَكَعَاتٍ وَالْوِتْرَ ثُمَّ انْتَظَرُوْهُ فِي الْقَابِلَةِ يَخْرُجُ إِلَيْهِمْ"
Dari Jabir : “Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan Shalat Taraweh bersama para Sahabat sebanyak 8 roka’at kemudian Shalat Witir, kemudian mereka menunggu Rasulullah SAW keluar di malam berikutnya”.
2. Hadits riwayat Imam Al-Bukhari no. 1079 jilid 4 hal. 319 :
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ فَقَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي.

Dari Abu Salamah Bin Abdurrahman, suatu ketika beliau bertanya kepada Sayyidah Aisyah ra tentang Shalatnya Rasulullah SAW di bulan Ramadhan, maka Sayyidah Aisyah ra menjawab “Rasulullah SAW tidak menambah lebih dari 11 roka’at baik di bulan Ramadhan atau di luar ramadhan, beliau melakukan Shalat 4 roka’at dan jangan engkau bertanya tentang kebagusan dan panjangnya sholat beliau, kemudian beliau melakukan Shalat 4 roka’at lagi, dan jangan engkau bertanya kebagusan dan panjangnya, kemudian beliau melakukan Shalat 3 roka’at”. Kemudian Sayyidah Aisyah ra berkata : “Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan Shalat Witir?” Maka Rasulullah SAW menjawab : “Wahai Aisyah, memang benar mataku tertidur akan tetapi hatiku tidak tidur”.
Dari 2 riwayat tersebut mereka menyimpulkan bahwa sholat taraweh Rasulullah adalah 11 roka’at, 8 roka’at sholat taraweh dan 3 sholat witir
B. Penjelasan Ulama Tentang Shalat Taraweh 8 Roka’at
1. Adapun hadits yang pertama yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Ibnu Khuzaimah dari Jabir Bin Abdullah adalah sangat lemah (Dho’if) sekali. Sebab dalam hadits ini ada ‘Isa Bin Jariyah, menurut Ibnu Ma’in dan Daud ia adalah perowi “Munkar Al-Hadits”, Ibnu Adi berkata bahwasannya hadits-hadits yang diriwayatkan dari ‘Isa Bin Jariyah tersebut tidak bisa diambil untuk dijadikan landasan amal, maka dari itu As-Saji dan Al-‘Aqili memasukkan hadits ini ke dalam Hadits yang Dho’if.
Disebutkan dalam kitab At-Tahdzib karya Imam Ibnu Hajar jilid 8 hal. 207 bahwasannya dalam sanad hadits tersebut terdapat Ya’qub Bin Abdullah Al-Qummi, Imam Ad-Daruqutni berkata : “Ya’qub Bin Abdullah Al-Qummi bukanlah perowi yang kuat hafalannya”.
Maka dari itu hadits tersebut sangat tidak bisa dijadikan hujjah, oleh sebab itulah maka Imam Ash-Shon’ani menukil dari Imam Az-Zarkasyi dalam Kitab Al-Khadim beliau mengatakan :
" بَلِ الثَّابِتُ فِي الصَّحِيْحِ الصَّلاَةُ مِنْ غَيْرِ ذِكْرٍ بِالْعَدَدِ "
“Adapun yang Shohih (benar) tentang Shalat Taraweh adalah tidak ada penyebutan bilangannya (yakni tidak ada batasan roka’atnya)”. Subulus Salam jilid 2 hal. 10
Seandainya hadits ini benar (maaf ini hanya berandai-andai) maka yang sesuai dengan riwayat-riwayat yang lain menunjukkan bahwa hadits ini berisi berita tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW dengan salah satu dari 2 kemungkinan :
1. Rasulullah melakukan witir 8+1= 9 roka’at
2. Rasulullah melakukan witir 8+3= 11 roka’at
Dan makna ini sungguh sangat tepat dan sesuai dengan hadits-hadits yang lainnya. Sementara sudah sangat jelas bahwa di dalam hadits tersebut tidak menjelaskan Shalat Taraweh Rasulullah adalah 8 + 3 =11 roka’at, akan tetapi dalam riwayat tersebut Nabi Muhammad SAW melakukan sholat witir 8 roka’at ditutup dengan 1 roka’at.
Dan makna witir pada asalnya digunakan untuk 1, seperti disebutkan dalam hadits shohih riwayat Imam Muslim :
إِنَّ اللهَ وِتْرٌ
“Sesungguhnya Allah adalah witir (satu)”.
Witir baru bisa digunakan untuk makna 3, 5 dan seterusnya jika ada keterangan (Qorinah).
Jika kita maknai witir dalam hadits tersebut adalah 1 roka’at, kemudian yang 8 roka’at adalah sholat tarawih, ini berarti Shalat Witirnya Rasulullah hanya 1 roka’at dan ini sungguh berseberangan dengan hadits yang lainnya khususnya hadits Sayyidah Aisyah r.a.
Jadi kesimpulannya kalau seandainya hadits itu benar maka maknanya adalah berita tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW dengan cara 8+1 = 9 roka’at atau 8+3 = 11 roka’at.
Dan lebih dari itu semua karena hadits tersebut adalah lemah maka semestinya tidak perlu dibahas karena sudah ada hadits yang lebih kuat dan lebih jelas maknanya.
2. Sedangkan hadits yang ke-2 yaitu hadits riwayat Sayyidah Aisyah, hadits tersebut tidak bisa dijadikan Hujjah bahwa Shalat taraweh adalah 8 roka’at dan witir adalah 3 roka’at. Karena hadits tersebut hanya berbicara tentang witirnya Rasulullah SAW yang 11 roka’at dan bukannya Rasulullah SAW melakukan Shalat Taraweh 8 roka’at dan Shalat Witirnya 3 roka’at.
Sebuah pertanyaan yang harus direnungi, dari mana datangnya pemahaman bahwa di sini Rasulullah SAW melakukan Shalat Witir hanya 3 roka’at, lalu yang 8 roka’at adalah Shalat Taraweh?
Berarti seolah-olah Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan justru mengurangi bilangan roka’at Shalat Witirnya dari 11 roka’at menjadi 3 roka’at, karena di anggap yang 8 roka’at adalah Shalat Taraweh.
Padahal sudah jelas dalam hadits riwayat Sayyidah Aisyah ra tersebut di atas Rasulullah SAW melakukan sholat 4 + 4 + 3 roka’at = 11 roka’at, kemudian Sayyidah Aisyah r.a bertanya kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan Shalat Witir?”
Sangat jelas bahwa ini adalah pertanyaan tentang Shalat Witirnya Rasulullah secara umum bukan keterangan Shalat Witir Rasulullah 3 roka’at. Sebab di situ Sayyidah Aisyah ra tidak bertanya : “Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan Shalat Witir 3 roka’at?”
Dari mana datang kesimpulan bahwa Shalat Witir Rasulullah adalah 3 roka’at? Itu kesimpulan yang tidak jelas. Kenapa tidak kita simpulkan dengan riwayat lain yang shohih bahwa Rasulullah SAW sering melakukan Shalat Witir 11 roka’at agar antara hadits dengan hadits yang lain seiring dan seirama?
Adapun cara melakukan Shalat Witir 11 roka’at bisa dilakukan dengan cara berikut ini :
a. 2+2+2+2+2+1 = 11 roka’at
b. 2+2+2+2+3 = 11 roka’at
c. 4+4+3 = 11 roka’at
d. 4+4+2+1 = 11 rokaat
e. 8+3 = 11 roka’at
f. 10+1 = 11 roka’at
Dalam riwayat lain disebutkan :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ : لاَ تُوتِرُوْا بِثَلاَثٍ، أَوْتِرُوْا بِخَمْسٍ أَوْ سَبْعٍ وَلاَ تُشَبِّهُوْا بِصَلاَةِ الْمَغْرِبِ. رَوَاهُ الدَّارُ قُطْنِيُّ
Rasulullah SAW bersabda : “Janganlah kalian Shalat Witir 3 roka’at, akan tetapi Shalat Witirlah 5 atau 7 roka’at dan jangan kalian serupakan dengan Shalat Maghrib”. Hadits riwayat Imam Ad-Daruqutni (no. 1 jilid 2 hal 24) dengan sanad dan perowi yang Tsiqoh (dapat dipercaya).
Bagaimana mungkin Rasulullah SAW melakukan Shalat Witir 3 roka’at terus-menerus khususnya di bulan Ramadhan sedangkan beliau sendiri menganjurkan agar kita tidak hanya melakukan witir 3 roka’at. Sungguh hal ini sangat jauh dari kesempurnaan dan kecintaan Rasulullah SAW kepada ibadah. Adapun riwayat yang mengatakan Rasulullah SAW melakukan Shalat Witir 3 roka’at atau kurang dari 11 roka’at itu untuk menjelaskan bahwa yang 11 roka’at bukanlah sebuah keharusan akan tetapi tetap boleh kurang dari 11 roka’at bahkan 1 roka’at pun juga boleh.
“Telah diriwayatkan bahwasannya Shalat Witirnya Rasulullah SAW sampai 13, atau 11, 9, 7, 5, 3 dan 1 roka’at.”
Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwasannya Shalat Witirnya Rasulullah SAW di luar bulan Ramadhan saja hingaa sampai 11 roka’at seperti yang dikatakan oleh kebanyakan Ulama atau sampai 13 roka’at seperti yang dikatakan oleh sebagian kecil ulama. Dan pemahama ini diambil dari hadits-hadits Nabi yang sangat jelas dan shohih seperti yang kami sebutkan dalam pembahasan bilangan sholat witirnya Rasulullah SAW.
Di luar ramadhan saja witir Nabi Muhammad SAW sampai 11 roka’at, bagaimana di bulan Romadhon di bulan ibadah Nabi Muhammad SAW mengurangi sholat witir hingga 3 rokaat?
Sungguh ini sangat bertentangan dengan himbauan Rasulullah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan.
Ada dua hal yang harus dicermati :
Pertama ; Bahwa 11 rokaat adalah sholat witir di dalam bulan Romadhon dan di luar bulan Romadhon. Ungkapan di luar Romadhon ini sangat jelas maknanya bahwa Siti Aisyah r.a. bukan berbicara tentang tarawih, karena di luar Romadhon tidak ada tarawih.
Kedua ; Setelah Siti Aisyah melihat sholat Rasulullah SAW 11 roka’at, kemudian Siti Aisyah bertanya : “Apakah engkau tidur sebelum melakukan sholat witir Ya Rasulullah?”. Siti Aisyah adalah orang cerdas tidak mungkin beliau bertanya sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan apa yang dilihatnya. Artinya jelas-jelas saat itu Siti Aisyah bertanya tentang sholat yang bilangannya 11 yang dilakukan oleh Nabi SAW setelah tidur. Dan 11 roka’at itu disebut oleh Siti Aisyah dalam pertanyaanya dengan “witir”.
3. Riwayat dari Sayyidah Aisyah berbeda-beda dalam permasalahan ini, dalam satu riwayat beliau mengatakan : “Rasulullah SAW tidak pernah menambah di bulan Ramadhan dan di luar bulan Ramadhan melebihi 11 roka’at”, seperti tersebut diatas.
Akan tetapi dalam riwayat lain dari Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim Sayyidah Aisyah ra berkata :
كَانَ يُصَلِّيْ مِنَ اللَّيْلِ عَشَرَ رَكَعَاتٍ وَيُوْتِرُ بِسَجْدَةٍ.
“Rasulullah SAW melakukan Shalat pada malam hari dengan 10 roka’at dan dengan 1 roka’at”.
Apakah dengan hadits ini lalu kita katakan Shalat Tarawehnya Rasulullah berubah menjadi 10 roka’at dan witirnya 1 roka’at? Hadits ini tidak menjelaskan Shalat Taraweh dan Witir akan tetapi tentang Shalat Witir dengan cara 10+1 = 11 roka’at.
Dalam riwayat yang lainnya Sayyidah Aisyah ra berkata :
أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّيْ مِنَ اللَّيْلِ ثَلاَثَ عَشْرَةٍ رَكْعَةً ثُمَّ يُصَلِّيْ إِذَا سَمِعَ النِّدَاءَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيْتَيْنِ فَكَانَتْ خَمْسَ عَشْرَةٍ رَكْعَةً
“Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah melakukan Shalat malam 13 roka’at, kemudian Rasulullah SAW Shalat 2 roka’at yang ringan ketika mendengar Adzan Shubuh, maka Shalat malam Rasulullah SAW menjadi 15 roka’at” (HR. Imam Muslim).
Hadits ini sangat sesuai dengan riwayat yang mengatakan bahwa Shalat Witirnya Rasulullah SAW adalah sampai 13 roka’at.
Imam As-Shon’ani berkata di dalam kitab Subulus Salam :
" إِعْلَمْ أَنَّهُ قَدِ اخْتَلَفَتْ الرِّوَايَاتُ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا فِيْ كَيْفِيَّةِ صَلاَتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اللَّيْلِ وَعَدَدِهَا فَقَدْ رُوِيَ عَنْهَا سَبْعٌ وَتِسْعٌ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سِوَى رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ "
“Ketahuilah bahwsannya riwayat-riwayat dari Sayyidah Aisyah r.a banyak yang berbeda berkenaan dengan cara Shalat malam dan bilangan roka’atnya Rasulullah SAW, dan telah diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah ra bahwa bilangan roka’at Shalat malamnya Rasulullah SAW adalah 7, 9 dan 11 roka’at selain 2 roka’at Shalat Sunnah Fajar (Qobliyah Shubuh)”.
Ini adalah bilangan roka’at Shalat Witir yang tidak hanya 11 roka’at, inilah hal yang menguatkan bahwasannya riwayat 11 roka’at dari Sayyidah Aisyah itu adalah Shalat Witirnya Rasulullah SAW bukan Shalat Taraweh. Maka dari itu Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani menghadirkan riwayat dari Sayyidah Aisyah tersebut dalam kitab Bulugh Al-Maram diletakkan pada Bab Shalat Witir sebab riwayat tersebut berhubungan dengan Shalat Witir.
4. Jika kita perhatikan bahwa riwayat-riwayat yang berhubungan dengan Shalat Taraweh dan Witir sangat banyak dan berbeda-beda. Dan yang lebih bisa untuk menjelaskan adalah apa yang dilakukan para Sahabat Nabi SAW berkenaan dengan masalah tersebut. Dan kita telah menemukan riwayat yang benar tentang bilangan Shalat Taraweh yang 20 roka’at dari para sahabat Nabi SAW dan juga riwayat Shalat Witir mulai dari 1 roka’at sampai 11 roka’at. Maka bisa disimpulkan dengan pasti bahwa riwayat dari Sayyidah Aisyah r.a itu adalah tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW.

5. Rasulullah SAW pernah melakukan Shalat Witir atau mengajari Shalat Witir dengan 1, 3, 5, 7, 9, dan 11 roka’at bahkan sampai 13 roka’at itu semua untuk menunjukkan bahwa Shalat Witir adalah sholat yang amat penting, jangan sampai ditinggalkan walaupun hanya 1 roka’at dan tidak harus 11 roka’at, namun yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW baik di Ramadhan atau di luar Ramadhan adalah 11 roka’at. Nah, bagaimana Rasulullah yang Shalat Witirnya di luar Ramadhan saja mengambil yang banyak (11 roka’at) akan tetapi justru di saat bulan Ramadhan Rasulullah SAW sendiri malah mengurangi Witir tersebut menjadi 3 roka’at. Sungguh ini bertentangan dengan himbauan beliau sendiri agar kita memperbanyak ibadah termasuk Shalat di malam Ramadhan.

Djarum Beasiswa Plus


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Djarum Beasiswa Plus, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://www.djarumbeasiswaplus.org/

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.







Pengembangan Profesi Berkelanjutan


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Pengembangan Profesi Berkelanjutan, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://belajar.kemdikbud.go.id/PPB/Default.aspx

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.
















Ke Sekolah


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Ke Sekolah, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://www.kesekolah.com/

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.













Pusat Kurikulum dan Perbukuan


Ass Wr Wb Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Pusat Kurikulum dan Perbukuan, BACALAH DI LINK BERIKUT:

http://puskurbuk.net/web/

Wss Wr Wb Erwanto Guntoro.